Ilustrasi DBD |
JURNAL
GALAHERANG
– Kasus Demam berdarah dengue( DBD) di Kabupaten Mempawah menyebabkan kematian.
Hingga November ini, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana (Dinkes-PPKB) mencatat ada 814 kasus, dengan 11 pasien meninggal
dunia.
“Per 20 November 2023, terdapat 814 kasus DBD
di 9 Kecamatan di Kabupaten Mempawah. Dari jumlah itu, ada 11 pasien yang
meninggal dunia,” ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)
Dinkes-PPKB Mempawah, Harun Arraysid kepada, Rabu (22/11/2023).
Dijelaskan Harun, dari total 11 kematian
pasien DBD tersebut berasal dari 6 kecamatan di Kabupaten Mempawah . Yakni,
Kecamatan Jongkat, Sungai Pinyuh, Mempawah Timur, Segedong, Mempawah Hilir dan
Sungai Kunyit.
“Jumlah kematian di Kecamatan Jongkat dan
Sungai Pinyuh masing-masing 3 orang, Kecamatan Mempawah Timur terdapat 2 orang.
Sedangkan di Segedong, Mempawah Hilir dan
Sungai Kunyit masing masing 1 orang meninggal dunia akibat DBD,” paparnya.
Kemudian, sambung Harun, pihaknya juga
mencatat sebaran 814 kasus DBD di 9 kecamatan di Kabupaten Mempawah. Yakni, Kecamatan Mempawah Hilir, Mempawah Timur, Sungai Pinyuh dan
Jongkat.
“Tertinggi 143 kasus di Kecamatan
Mempawah Timur, kemudian Sungai Pinyuh ada 140 kasus, Jongkat 126 kasus, serta
Mempawah Hilir 27 kasus,” paparnya.
Terkait penanganan DBD, Harun mengatakan
fogging bukan solusi utama yang harus dilakukan. Akan tetapi, menurut Harun,
yang harus dilakukan adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“PSN tersebut dilakukan melalui 3 M plus dan
diikuti pula dengan gerakan kebersihan lingkungan dan meningkatkan perilaku
hidup sehat dilingkungan masyarakat,” sarannya.