Tanaman kecombrang atau torch ginger yang kaya manfaat bagi kesehatan. Foto Pixabay |
JURNAL GALAHERANG - Memiliki nama latin Etlingera elatior, kecombrang adalah jenis tanaman rempah yang banyak ditemukan di berbagai daerah Indonesia, terutama Pulau Sumatera dan Jawa.
Di sejumlah daerah, kecombrang dikenal dengan banyak istilah lain, seperti asam cekala, honje, sambuang, kincung atau kantan.
Sedangkan dalam bahasa Inggris, kecombrang dikenal dengan istilah torch ginger, karena bentuk kuncup bunganya yang berwarna merah mirip obor. Ada juga yang mengenalnya sebagai red ginger lily.
Pada bagian bunga kecombrang yang belum mekar atau masih menguncup sering digunakan sebagai bumbu olahan makanan. Termasuk juga buah, biji, dan batangnya juga biasa dimanfaatkan.
Nah, ingin tahu berbagai kandungan dan manfaat kecombrang? Simak ulasannya di bawah ini.
Sebagai tanaman rempah, kecombrang banyak dijadikan sebagai campuran atau bumbu penyedap yang memberikan aroma dan rasa yang khas pada masakan.
Dilansir dari laman Data Komposisi Pangan Indonesia (DKPI), kecombrang segar mengandung banyak nutrisi, seperti air, kalori protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, zat besi, fosfor, beta karoten, kalium, retinol, thiamin, niacin.
Manfaat kecombrang untuk kesehatan tubuh
Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam Pakistan Journal Of Biological Sciences, terungkap kecombrang memiliki potensi sebagai bahan pangan yang mengandung antioksidan, antibakteri, dan antikanker.
Selain kaya nutrisi, berupa mineral penting seperti kalsium, kalium dan fosfor, kecombrang juga rendah kalori, namun memiliki kandungan serat yang tinggi.
Berikut ini beberapa manfaat kecombrang bagi kesehatan tubuh dilansir dari www.hellosehat.com.
1. Menghambat pertumbuhan bakteri
Tanaman Kecombrang atau Torch Ginger yang kaya nutrisi dan manfaat bagi kesehatan tubuh, salahsatunya menghambat pertumbuhan bakteri dan kerusakan sel.
Tanaman kecombrang juga dipercaya memiliki kemampuan yang signifikan sebagai agen antibakteri dalam merespon gejala penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen.
Berdasarkan pengujian dari Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau pada tahun 2016, ekstrak batang kecombrang mengandung zat antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan berbagai bakteri, seperti Bacillus cereus, Escherichia coli, Listeria monocytogenes, dan Staphylococcus aureus.
Sifat antibakteri ini disebabkan oleh kandungan minyak atsiri, alkaloid, dan asam lemak pada kecombrang. Selain itu karena sifat antibakteri yang dimilikinya, kecombrang juga biasa dimanfaatkan sebagai bahan pengawet alami.
2. Mencegah kerusakan sel tubuh
Kemudian hasil penelitian pada tahun 2011 yang diterbitkan dalam jurnal BMC Research Notes efek antioksidan kecombrang memang sangat kuat. Bukan hanya bunganya, bahkan batang, rimpang, dan daun tanaman kecombrang sangat tinggi antioksidan.
Efek antioksidan pada kecombrang dihasilkan oleh kandungan senyawa flavonoid, yakni salah satu senyawa antioksidan yang membantu menangkal kerusakan sel dalam tubuh.
Tingginya kandungan antioksidan membuat kecombrang dikenal sebagai tanaman antikanker. Karena kecombrang mampu memperlambat kerusakan akibat pertumbuhan sel kanker, khususnya terhadap sel kanker payudara.
3. Memberikan aroma segar
Manfaat lain kecombrang adalah pemberi cita rasa pada berbagai masakan. Hal ini dikarenakan aroma kecombrang yang kuat, sehingga bisa mengurangi aroma anyir pada ikan atau seafood.
Tanaman rempah ini juga memberikan aroma segar pada sambal dan hidangan masakan tumis maupun berkuah. Bahkan karena aromanya yang sangat khas, masakan yang dicampur dengan kecombrang biasanya akan mudah dibedakan dengan masakan lainnya.
Sama halnya seperti daun kemangi, aroma segar kecombrang dipercaya bisa menghilangkan bau mulut dan bau badan. Walaupun begitu, hal ini perlu pengujian klinis lebih lanjut untuk memastikan khasiatnya ini.