-->
  • Jelajahi

    Copyright © Jurnal Galaherang
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Seperti Pie Susu, Yuk Mengenal Kue Lontar Lezat Asal Papua

    Admin
    , Kamis, Januari 11, 2024 WIB Last Updated 2024-01-13T11:39:45Z
    masukkan script iklan disini

    Kue lontar khas Papua Indonesia. Foto : laman indonesia.go.id

    JURNAL GALAHERANG - Sebagai negara besar, Indonesia sejak dulu memiliki banyak keragaman yang tetap terjaga dan terawat hingga saat ini. Mulai dari seni, budaya, adat istiadat, suku dan agama sampai urusan kuliner yang terkenal beraneka ragam.


    Berbicara soal kuliner, ada satu penganan terkenal dari tanah Papua yang digemari oleh berbagai kalangan. Namanya kue lontar yang sekilas tampak seperti mangkuk dan bentuknya tak ada beda dengan pie susu.


    Dilansir dari laman indonesia.go.id, awalnya kue tersebut bernama ronde taart atau kue bundar, tapi sulit dilafalkan sehingga masyarakat di Fakfak, Papua pun menyebutnya kue lontar.


    Rasa dari kudapan ini sangatlah enak, manis, gurih, dan nikmat, membuat siapa saja yang mencobanya seperti ketagihan, ingin lagi dan lagi.


    Ada beberapa hal unik yang disandang oleh kue berwarna kuning terang ini. Jika biasanya makanan yang berasal dari Indonesia bagian timur terkenal dengan makanan berbahan sagunya, namun kue lontar justru tampil berbeda.


    Dalam pengolahannya, tidak ada satu pun bahan sagu dicampurkan ke kue ini. Justru salah satu bahan pembuatannya berasal dari tepung terigu, sehingga dapat mudah diterima semua lidah orang Indonesia.


    Karena rasanya yang menggugah selera, kue lontar selalu hadir sebagai sajian istimewa kepada tamu ketika menyambut perayaan hari besar keagamaan seperti Lebaran dan Natal. Kue ini juga kerap dicari umat Muslim di Papua untuk disantap saat berbuka puasa pada Ramadan karena rasanya yang manis.


    Kue yang berbahan dasar margarin, vanili, dan susu selain terigu ini dicetak menggunakan piring keramik sehingga bentuknya bundar. Kue lontar punya tekstur lembut di bagian dalam dan renyah pada kulit luarnya. Unsur susu menjadi faktor utama dari lembutnya rasa kue dan menambah kelezatannya.


    Di Papua, kue lontar umumnya dibuat berukuran cukup besar dengan diameter bisa mencapai 20 sentimeter dan memerlukan sebuah cetakan kue khusus. Sehingga kue yang dihasilkan pun juga cukup besar dan dapat disantap oleh 8-10 orang bersama-sama.


    Tapi ada juga kue lontar yang dibuat dengan diameter lebih kecil, misalnya 8 cm dan biasanya diproduksi sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke kampung halaman. Kue dengan ukuran lebih kecil ini dibuat untuk memudahkannya ketika akan dikemas sebagai buah tangan.


    Kue lontar merupakan kuliner khas Papua yang menurut sejarahnya dibawa masuk oleh para serdadu kolonial Hindia Belanda yang menduduki pulau tersebut sejak 1910 silam.


    Penamaan kue lontar konon berasal dari bahasa Belanda yaitu ronde taart atau kue bundar. Tetapi karena penduduk setempat kesulitan melafalkannya, maka akhirnya mereka menyebutnya sebagai kue lontar seperti yang kita kenal sekarang ini.


    Para serdadu kolonial terutama yang berada di Fakfak pada mulanya mengajari penduduk setempat cara membuat kue ini. Hal tersebut dilakukan agar mereka tidak kesulitan untuk mendatangkan kue lontar ini dari kampung halaman di Belanda sana.


    Lambat laun, kue ini dapat dipraktikkan dengan mudah oleh masyarakat setempat meski beberapa bahan utama masih didatangkan dari Belanda seperti margarin, susu, dan terigu.


    Dengan cepat kue ini menyebar ke berbagai penjuru di Papua selain karena rasanya yang lezat, juga dapat dihidangkan untuk acara-acara keluarga termasuk sebagai kudapan berbuka puasa. Bahan baku pembuatannya di Papua juga sudah semakin mudah didapat.

    Komentar

    Tampilkan

    Jurnal Terkini