Pembukaan Gawai Adat Naik Dango ke-XXXIX Tahun 2024 di Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah. Foto Prokopim Mempawah |
JURNAL GALAHERANG - Pembukaan Gawai Adat Naik Dango ke-XXXIX tahun 2024 yang diselenggarakan masyarakat Dayak Kanayatn di 3 kabupaten di Kalimantan Barat, Sabtu 27 April 2024, berlangsung semarak.
Kegiatan tahunan yang digelar secara bergilir di Kabupaten Mempawah, Landak dan Kubu Raya ini, kali ini dipusatkan di Rumah Adat Dayak Desa Pak Laheng, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, 25-28 April 2024.
Hadir membuka kegiatan syukur atas hasil panen, Staf Ahli Menteri Bidang Produktivitas dan Daya Saing Kementerian Koperasi dan UKM Herbert Siagian, serta dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Mempawah Ismail.
Baca juga : Semarak Ritual Adat Naik Dango Masyarakat Dayak Kanayatn di Kecamatan Toho Mempawah
Herbert Siagian menyampaikan apresiasi atas kerja keras panitia penyelenggara Naik Dango ke XXXIX yang merupakan salah satu upaya menggeliatkan ekonomi yang diselaraskan dengan pengembangan usaha mikro dan menengah dalam memberikan ruang pengembangan ekonomi kreatif.
Herbert melanjutkan ditengah kondisi yang tidak menentu saat ini, maka perlu inovasi dan kreativitas dalam menjaga ketahanan pangan dengan berselaras dengan budaya lokal
Seperti yang dilakukan masyarakat Dayak di Kalimantan Barat dalam acara adat Naik Dango, selain itu tentunya kegiatan ini menjadi ruang pengembangan budaya dan tradisi.
"Momentum Naik Dango ini menjadi sarana pengembangan kearifan lokal dalam menjaga daya ketahanan pangan,” ujarnya.
Pj Bupati Mempawah Ismail menyampaikan pelaksanaan kegiatan Naik Dango telah terlaksana sebanyak 39 kali dengan keterlibatan tiga kabupaten yang secara geografis merupakan tempat bermukimnya mayoritas masyarakat Dayak sub Suku Kanayatn.
"Jadi secara administrasi pemerintah, ketiga daerah itu merupakan hasil pemekaran Kabupaten Pontianak yaitu Kabupaten Landak, Kabupaten Kubu Raya serta Kabupaten Mempawah," katanya.
Baca juga : Upacara Adat Naik Dango, Kekayaan Bangsa yang Harus Dilestarikan
Ismail juga mengatakan event budaya Naik Dango ini dapat memberikan dampak ekonomi, sosial dan budaya bagi masyarakat Kabupaten Mempawah serta Provinsi Kalimantan Barat dengan peningkatan ekonomi maupun pengembangan produk lokal.
"Naik dango memiliki dampak yang sangat positif dalam mengembangkan ekonomi lokal dan melestarikan serta mengembangkan budaya daerah," ujarnya.
Ismail juga mengungkapkan Naik Dango menjadi ajang promosi budaya dan edukasi karena dapat menjadi alat promosi memperkenalkan kekayaan budaya di Kalimantan Barat, sehingga dapat meningkatkan minat orang untuk mempelajari dan menghargai budaya lokal dan sebagai edukasi untuk generasi muda.
Ismail berharap Naik Dango ini dapat memperkuat rasa bangga dan identitas budaya Dayak Kanayatn, serta dapat terus berkembang dan mengalami inovasi baik dari segi tata cara dan rangkaian kegiatan tanpa mengurangi ritual adat yang harus dilaksanakan.
"Naik dango ini bukti bahwa budaya dapat menjadi penggerak pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif bagi sebuah komunitas," ujarnya.
Ketua Panitia, Daniel mengatakan rangkaian kegiatan Naik Dango diisi dengan berbagai macam perlombaan baik dari kesenian, olahraga maupun tradisi yang diikuti 28 kecamatan dari Kabupaten Mempawah, Kabupaten Landak serta Kabupaten Kubu Raya.
Daniel melanjutkan, kegiatan ini dapat terlaksana dengan dukungan dan dorongan dari berbagai pihak, baik Pemerintah Kabupaten Mempawah, Dewan Adat Dayak, serta masyarakat dan pihak swasta yang telah mendukung kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan Naik Dango ke XXXIX ini.
"Terimakasih atas dukungan yang diberikan, semoga rangakaian kegiatan ini dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan di Kabupaten Mempawah," tutupnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Staf Ahli Setda Kalbar Alexander Rombonang, PJ Bupati Landak Samuel, Plh Sekda Kabupaten Mempawah Juli Suryadi, Forkompinda Mempawah dan tamu undangan lainnya.
Penulis : Apri