Pj Bupati Mempawah Ismail memotong pita saat peluncuran Posyandu Integrasi Layanan Primer di Posyandu Anggrek, Desa Pasir Palembang. Foto Diskominfo Mempawah |
JURNAL GALAHERANG - Penjabat (Pj) Bupati Mempawah Ismail meluncurkan program Integrasi Layanan Primer (ILP) di Posyandu Anggrek, Desa Pasir Palembang, Kecamatan Mempawah Timur, Selasa, 11 Juni 2024.
Hadir Tenaga Ahli Sekretariat Wakil Presiden RI Adila Palupi, Kepala OPD terkait, Ketua TP PKK Mempawah, Camat Mempawah Timur, Kapolsek, Kepala Puskesmas, serta Kader Posyandu.
Dalam kesempatan tersebut, Ismail mengatakan kegiatan ini sebagai upaya mempersiapkan generasi masa depan sehat dan berkualitas karena akan melanjutkan pembangunan.
“Tugas kita bersama mempersiapkan generasi yang sehat sejak kandungan, bayi dan remaja putri, serta tidak mengalami kekurangan darah dan harus mengkonsumsi gizi yang berimbang,” ujarnya.
Ismail mengatakan, perilaku tidak sehat yang berkelanjutan akan menumbuhkan generasi yang tidak berkualitas, generasi tidak berani bersaing di era globalisasi, menurunnya produktivitas dan bermunculan generasi stunting.
"Apalagi, hasil riset kesehatan dasar tahun 2018 di Indonesia mencapai 30,8 persen balita stunting. Sedangkan di Kabupaten Mempawah pada tahun 2022 sebesar 8,2 persen balita terkena stunting," katanya.
Nah terjadinya stunting, disebut Pj Bupati Mempawah Ismail, karena kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang lama, sejak konsepsi sampai anak usia 2 tahun.
"Dampak yang ditimbulkan akibat stunting, antara lain terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, hingga gangguan pertumbuhan fisik, dan resiko tinggi muncul penyakit tidak menular," ungkap dia.
Oleh karena itu, pencegahan stunting dapat dilakukan dengan memberikan ASI saja pada bayi berumur 0-6 bulan, serta memberikan makanan pendamping ASI pada anak umur di atas 6 bulan sampai 24 bulan.
"Selain itu, juga dilakukan pemenuhan kebutuhan gizi pada ibu hamil, memantau pertumbuhan balita di posyandu, serta pemberian informasi kesehatan dan gizi kepada ibu hamil dan remaja putri untuk minum tablet tambah darah," katanya.
Lebih jauh, Ismail mengatakan pemerintah sedang menginstruksikan kegiatan intervensi pencegahan stunting melalui pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi dan intervensi bagi seluruh ibu hamil, balita, dan calon pengantin.
“Tujuan adalah mendeteksi dini masalah gizi, memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran, dan mengintervensi segera bagi yang memiliki masalah gizi, serta meningkatkan cakupan sasaran ke posyandu,” ucapnya.
Terkait upaya untuk pencegahan stunting, dikatakan Ismail, dapat dilakukan sejak dini dengan kegiatan aksi bergizi di sekolah dan menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
“Untuk mencegah stunting, maka perlu kampanye edukasi GERMAS dan aksi bergizi. Saya berharap GERMAS dan aksi bergizi ini dapat dilaksanakan secara mandiri dan rutin setiap minggu di sekolah,” ucapnya.
Penulis : Apri