Staf Ahli Bupati Mempawah Didik Krismanto bersama sebagian peserta pelatihan di UPTD LLK UKM Disperindagnaker Mempawah. Foto Diskominfo Mempawah |
JURNAL GALAHERANG - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Ketenagakerjaan kembali mengalokasikan program Pelatihan Berbasis Kompetensi Gelombang 1 Tahun 2024 di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Kegiatan ini kembali dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Mempawah melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disperindagnaker) di UPTD LLK UKM Mempawah, mulai Senin, 10 Juni 2024.
Secara resmi kegiatan program peningkatan penyelenggaraan pelatihan vokasi dan pemagangan Binalavotas, dibuka Staf Ahli Bupati Didik Krismanto mewakili Penjabat Bupati Mempawah Ismail, Rabu, 12 Juni 2024.
Baca juga : Mempawah Rawan Bencana, Pemkab Gelar Diskusi Publik Libatkan Berbagai Pemangku Kepentingan
Hadir saat pembukaan pelatihan diantaranya Kepala Disperindagnaker Mempawah Johana Sari Margiani, Kepala Dinas PMKUKMPTSP Muhammad Iqbal Suparta, serta Kasdim 1201 Mempawah Mayor Czi Irman.
Didik atas nama Pemkab Mempawah menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan berbasis kompetensi gelombang 1 program peningkatan kompetensi dan produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan Ri tahun 2024.
"Semoga kegiatan ini menimbulkan efek positif bagi masyarakat dan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Mempawah," katanya.
Didik menyebut pelatihan ini patut disyukuri. Karena bentuk kepedulian Kementerian Ketenagakerjaan melalui Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Serang Banten.
"Pada pelatihan berbasis kompetensi (pbk) ini, Kemenaker memberikan 9 kejuruan pelatihan dengan alokasi 144 orang peserta kepada UPTD LLK UKM Disperindagnaker Mempawah, dalam 2 gelombang," ujarnya.
Untuk itu, Didik berpesan kepada peserta pelatihan agar memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kompetensi masyarakat Kabupaten Mempawah.
"Dengan adanya pelatihan ini, kita dapat menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif dan berdaya saing, guna memberikan kontribusi lebih besar pada pengembangan ekonomi yang berbasis pada kebutuhan pasar kerja," katanya.
Selanjutnya, Didik Krismanto berpesan kepada seluruh peserta agar setelah menjalani pelatihan agar membangun networking atau jaringan, tidak hanya semata mata memperoleh sertifikat saja.
"Pelatihan ini ibarat langkah awal. Jangan sia-siakan kesempatan pelatihan yang sangat berharga ini, ikuti seluruh rangkaian proses pelatihan yang dilaksanakan dari awal hingga akhir," ucapnya.
Sebelumnya Kepala Disperindagnaker Mempawah Johana Sari Margiani dalam laporannya mengatakan tujuan pelatihan ini adalah untuk menyediakan tenaga kerja yang kompeten dan profesional, serta berdaya saing.
"Pelatihan ini diperuntukkan bagi masyarakat Kabupaten Mempawah yang berasal dari kelompok rentan (keluarga kurang mampu, putus sekolah, single parent, korban PHK), serta kaum generasi milenial," katanya.
Adapun jumlah peserta pelatihan ini sebanyak 96 orang yang terdiri dari masyarakat umum yang telah mendaftar melalui aplikasi Sisnaker dan akan mengikuti pelatihan selama 28 hingga 35 hari sesuai kejuruan yang dipilih.
Pada gelombang 1, imbuh Johana, terdapat 6 kejuruan yang dibuka, yaitu servis sepeda motor konvensional, instalasi listrik bangunan sederhana, pengelasan SMAW 1G, menjahit pakaian dengan mesin, menjahit pakaian dasar pria dan wanita, serta practical office advance.
Sebelum pelatihan selesai, peserta akan dievaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan dengan dilakukan penilaian akhir berupa teori dan praktek sesuai kejuruan masing-masing.
"Peserta yang dinyatakan lulus pelatihan nantinya akan diusulkan untuk mengikuti uji kompetensi dan sertifikasi yang jadwalnya ditentukan LSP2 Serang Banten," tutup Johana Sari Margiani.
Baca juga : Dunia Perkopian Kian Digandrungi, Pemkab Mempawah Persiapkan Barista Terlatih