-->
  • Jelajahi

    Copyright © Jurnal Galaherang
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Lestarikan Tradisi Sedekah Bumi di Mempawah

    Admin
    , Senin, Juli 22, 2024 WIB Last Updated 2024-07-22T08:18:16Z
    masukkan script iklan disini

    Pj Bupati Mempawah Ismail memukul gong sebagai tanda dibukanya kegiatan Sedekah Bumi di Kampung Jagu Anjongan. Foto Diskominfo Mempawah


    JURNAL GALAHERANG - Penjabat (Pj) Bupati Mempawah Ismail mengapresiasi dan mendukung penyelenggaraan tradisi Sedekah Bumi oleh masyarakat Jawa di Kampung Jagu, Kelurahan Anjungan Melancar, Kecamatan Anjongan, Senin, 22 Juli 2024.


    Apresiasi tradisi turun menurun masyarakat Jawa sebagai bentuk syukur atas hasil bumi yang dianugerahkan Allah SWT, disampaikan Pj Bupati Ismail saat membuka agenda budaya tersebut.


    "Kegiatan ini menunjukkan keharmonisan berbagai budaya dan suku yang hidup di Kabupaten Mempawah, sehingga dengan demikian kemajemukan dapat menjadi dasar untuk membangun daerah," katanya.


    Baca juga : Semarak Tradisi Sedekah Bumi, Warga Jawa di Anjongan Mempawah Berebut Gunungan


    Ismail mengatakan Sedekah Bumi bukan hanya rutinitas ritual tahunan masyarakat Jawa, akan tetapi memiliki makna mendalam, yang selain mengajarkan rasa syukur juga mengajarkan manusia hidup harmonis dengan alam semesta.


    "Seperti kata pepatah, kita menjaga bumi, maka bumi akan menjaga kita, begitulah tradisi Sedekah Bumi yang melibatkan hampir seluruh elemen masyarakat sebagai ucapan terima kasih kepada Sang Pencipta," ujarnya.


    Selanjutnya kepada generasi muda, Ismail berpesan agar berperan aktif melestarikan tradisi luhur ini. tradisi sedekah bumi yang menyimpan nilai moral antara lain rasa syukur, hidup harmoni dengan alam dan kebanggaan terhadap budaya bangsa. 


    "Sebagai generasi penerus, hendaknya kita terus memelihara keberadaan tradisi Sedekah Bumi, agar kebudayaan ini tetap terlestarikan dan tidak hilang ditelan zaman," ucap Ismail.


    Sedekah Bumi di Kampung Jagu turut dimeriahkan dengan ragam atraksi kesenian Jawa untuk menghibur para tamu undangan dan masyarakat, semisal Reog Ponorogo, kuda lumping, campur sari dan lain sebagainya.


    Penulis : Apri

    Komentar

    Tampilkan

    Jurnal Terkini