-->
  • Jelajahi

    Copyright © Jurnal Galaherang
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Mahasiswa Norwegia Kunjungi Desa Sekabuk di Mempawah, Takjub Kehidupan Harmoni Masyarakat Adat Setempat

    Admin
    , Rabu, Oktober 09, 2024 WIB Last Updated 2024-10-09T12:29:57Z
    masukkan script iklan disini
    Empat mahasiswa Norwegia saat berkunjung ke Desa Sekabuk, Kecamatan Sadaniang, Mempawah. Foto Istimewa


    JURNAL GALAHERANG - Desa Sekabuk, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa, 8 Oktober 2024, kedatangan tamu istimewa dari salah satu negara Skandinavia, Norwegia.


    Mereka adalah Karoline, Marte, Tora, dan Tonje, mahasiswa Norway University of Science and Technology (NTNTU) yang datang untuk mempelajari kultur, adat dan budaya masyarakat di Sadaniang.


    Selama di Desa Sekabuk, keempatnya didampingi Ryani dan Nanang Indra Kurniawan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, serta Uray Kusumajaya dan Lani Ardiansyah dari Gemawan.


    Sebagai informasi, keberadaan Karoline, Marte, Tora, dan Tonje di Indonesia merupakan bagian dari program pertukaran mahasiswa Norwegia University of Science and Technology (NTNTU) dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.


    Baca juga : Pelajari Robo-Robo, Dua Pelajar Italia dan Jepang Kunjungi Mempawah


    Kedatangan mereka mendapat sambutan hangat dari kepala desa, timanggong, serta masyarakat Desa Sekabuk.


    Sebelum memulai kunjungan, para mahasiswa Norwegia ini singgah di Kantor Desa Sekabuk. Kemudian rombongan diajak melihat alat tangkap ikan tradisional bernama Meheng di Kawasan Perhutanan Sosial Desa Sekabuk.


    Salahsatu dari mereka, Karoline, mahasiswi Fakultas Inovasi dan Pembangunan Berkelanjutan NTNU mengatakan tujuannya datang ke Desa Sekabuk adalah belajar tentang budaya dan juga kehidupan masyarakat adat setempat.


    "Buat saya disini sangat menarik secara historis, secara sisi sejarah dan secara budaya, ya bagaimana mereka (masyarakat) bisa hidup berdampingan dengan hutan dan sungai, bahkan menjadikan itu sebagai salah satu penopang utama kehidupan mereka," katanya.


    Karoline yang sebelumnya sudah pernah ke Asia dan pernah beberapa waktu tinggal di Banglades, merasa bahagia bisa berkesempatan mengunjungi Indonesia, terutama ke Kalimantan untuk yang pertama kalinya.


    "Jadi mungkin secara kehidupan berbeda (antara daerah yang pernah ia kunjungi), mungkin kesamaannya sungai punya peran yang signifikan buat negara-negara tersebut," imbuhnya.


    Baca juga : Selebrasi P5 di Kecamatan Sadaniang, Ada Penandatanganan Komitmen Bersama Anti Perundungan


    Dirinya beserta rekan-rekannya merasa senang dan bersyukur punya kesempatan ke Desa Sekabuk, terlebih komunitas masyarakatnya sangat terbuka dan mereka akan menyebarkan pesan itu kepada orang-orang di luar sana, dan pastinya di negara asalnya Norwegia.


    Senada Karoline, Marte mengaku sangat menyenangkan bisa menginjakkan kaki disini (Kawasan Perhutanan Sosial Desa Sekabuk), dengan perjalanan yang sangat bergelombang, kemudian menyenangkan juga bisa melihat penangkapan ikan dan juga masyarakat mengelola daerah atau mengontrol hutan di area ini.


    "Buat saya ini adalah pengalaman pertama kali ke Asia khususnya Kalimantan Barat. Dan ini pengalaman yang sangat mengesankan buat saya, karena bisa melihat dan berdialog secara langsung bersama masyarakat yang hidup berdampingan dengan hutan dan sungai," ungkap Marte yang juga merupakan Mahasiswa Fakultas Inovasi dan Pembangunan Berkelanjutan NTNU Norway.


    Terkahir, Marte berujar agar masyarakat senantiasa menjaga sungai dan hutan sebagai bagian dari kehidupan masyarakat di sekitar. ***

    Komentar

    Tampilkan

    Jurnal Terkini